Libya:Beratus Orang Terkorban
Tunjuk perasaan besar-besaran yang dimulakan di Tunisia,yang kini merebak ke Libya masih lagi berlaku.Para penunjuk perasaan terus menentang kepimpinan ditaktor Muammar Gaddafi yang telah memegang tampuk pemerintahan selama 42 tahun,selepas sahaja Raja Idris 1 digulingkan pada tahun 1969 yang dipimpim oleh beliau sendiri.
Suasana yang tegang itu,menyebabkan keluarga Gaddafi berangkat keluar dari negara yang sedang bergolak itu.Namun,kemanakah mereka pergi tidak diketahui.Media-media Libya juga melaporkan,para anggota Dewan Kepimpinan Revolusi Libya juga berundur bagi memprotes tindakan yang kasar dilakukan terhadap para penunjuk perasaan.
Pada hari sabtu lepas,46 orang telah terkorban.Walaubagaimanapun para penunjuk perasaan berjaya menawan kota El Bayda.Menurut laporan Hak Asasi Manusia yang telah memantau di sana,lebih kurang 105 orang telah terkorban dalam demontrasi itu.
Ini mencakupi 20 korban tewas terakhir, Sabtu lalu, saat militer Libya menembak demonstran dengan senjata berat seperti machine gun, mortar, senjata berkalber besar, bahkan pelontar misil.
Sayangnya, laporan jumlah korban ini sukar diketahui secara tepat. Pemerintah Libya menutup pintunya terhadap wartawan dari manapun juga. Salah satu kota yang paling sering dilanda demonstrasi adalah Benghazi, kota terbesar kedua di Libya.
Ulasan
Catat Ulasan